Membuat
Sendiri Kompor Lapangan Dari Kaleng Soda [Trangia Cola]
Holaaa pemirsah, kali ini saia ingin
sedikit berbagi tips untuk membuat kompor lapangan yg sakti bin mandraguna dari
sisa kaleng soda yg sudah tidak terpakai lagi. Nah, kalo anda penggiat kegiatan
alam bebas, hal yg paling diperlukan adalah kompor karena coba aja pikir, kalo
kgak ada kompor kita mau masak pake apa.? kecuali anda adalah tipe orang yg
selalu melakukan kegiatan alam bebas dgn membawa sekeranjang roti dan sekotak
besar susu sapi, jadi kompor pastinya kgak akan berguna.. hohoho..
Nah, apabila kalian senang dgn
kegiatan alam bebas tapi masih belum memiliki kompor lapangan yg harganya cukup
menguras kantong, anda bisa untuk sementara menggunakan kompor murah meriah
ini, dijamin maknyooos deh. Tak lupa saia ucapkan terima kasih untuk Mapala Osiris yg telah sudi membagi infonya
tentang cara pembuatan kompor lapangan dari kaleng soda ini. Bagaimana cara
membuatnya pemisah, cekidot :
Bahan dan Alat :
Bahan dan alat pada foto diatas meliputi :
- 2 buah kaleng minuman ringan bekas yang masih utuh, ukuran + 330 ml, bersihkan dengan air, lap hingga kering
- Paku pin
- Marking pen / Spidol OHP (anti air)
- Cutter
- Penggaris
- Gunting
Note : Walaupun diameter dinding kaleng minuman ringan umumnya sama,
tapi diameter tonjolan lingkaran alasnya seringkali berbeda. Diketahui ada 2
jenis diameter, keduanya dapat dipergunakan, tapi pilih jenis diameter yang
sama untuk kedua bahan kaleng.
Note : Pembuatan yang digambarkan disini menggunakan kaleng dengan
diameter tonjolan 48mm, yang lebih banyak ditemukan sampahnya. (Pocari Sweat,
Coca-Cola, Fanta, Greensand, dll.)
Untuk bahan bakar kita bisa
menggunakan Methylated blue atau
biasa dikenal dgn nama Spirtus yang
banyak dijual di berbagai toko diseluruh Indonesia. Klo tidak ada spirius kita
juga bisa menggunakan Alkohol 70%
atau Alkohol 95%..
Cara Membuat :
[1] Buang pin pembuka yang ada di bagian atas kaleng agar
kaleng dapat berdiri tegak saat dibalikkan. Balikkan kaleng.
[2] Pada bagian bawah kaleng beri tanda dengan marking pen
sebanyak 24 titik yang melingkar di luar tonjolan lingkaran alas, dengan jarak
yang sama antara titik
[3] Lubangi alas kaleng pada titik yang telah dibuat dengan
menggunakan paku pin. Prosesnya dapat ditekan dengan tangan atau dipukul ringan
dengan palu. (kami memukul paku pin dengan menggunakan gagang cutter)
[4] Dengan menggunakan cutter, buang bagian “mangkok” alas
kaleng. Caranya dengan menggerat mengikuti jalur dinding dalam tonjolan
perlahan-lahan. Jangan sampai dinding dalam tonjolan ikut terpotong.
Note : Bagian pengerjaan ini cukup lama karena mangkok alas agak
tebal dibandingkan bagian dinding. Tapi dengan kesabaran, setelah belasan kali
mengitari geratan, mangkok akan terbuka dengan mudah hanya dengan tekanan jari,
dan hasilnya jauh lebih rapi daripada dipaksa dengan cutter. Hasil yang tidak
rapi dapat menyebabkan kebocoran pada saat kompor dinyalakan.
[5] Pada tempat yang datar, berdirikan lagi kaleng dengan bagian
bawah ada dibawah. Ukur sepanjang + 27 mm dari bawah kaleng. Beri tanda dengan
menggunakan marker pen.
[6] Ganjal marker pen dengan menggunakan gunting (atau apa
saja), hingga ujungnya berada setinggi tanda hasil pengukuran. Tahan dengan
tangan sedemikian agar tak bergerak. Putarkan kaleng perlahan hingga seluruh
dinding kaleng tertandai secara sama rata pada ketinggian yang diukur.
[7] Gerat (iris) hasil garisan tanda tadi dengan cutter secara
perlahan hingga seluruh dinding kaleng terkitari. Ulangi lagi –dengan sabar–
hingga beberapa kali tapi jangan ditekan keras. Setelah ada sedikit bagian yang
terbuka, hentikan. Lanjutkan cukup dengan tekanan jari. Bagian ini dinamai
‘Burner’.
Note : Cara ini menghasilkan hasil potong yang rapi. Bukan
berarti tidak bisa dengan cara cepat (langsung ditembus cutter), tapi
pemotongan langsung akan membuat hasil potong keriput atau penyok, bahkan bisa
mengakibatkan gagal potong.
[8] Ambil kaleng kedua. Seperti pada langkah no.5 & no.6,
tandai kaleng dengan marking pen. Kali ini 3 cm (30mm) dari bagian bawah
kaleng.
[9] Gerat (iris) hasil garisan seperti pada langkah no.7.
Setelah 2 atau 3 putaran, dapat dipotong langsung dengan cutter, asal hati-hati
jangan memotong keluar dari yang sudah ditandai. Tekuk tekuk sekeliling dinding
hasil potongan ini secara merata dengan menggunakan ibu jari ke arah dalam.
Tekukan ini dimaksudkan agar pada saat di dimasukkan ke bagian atas, lebih
mudah. Jangan terlalu dalam karena akan menutupi lubang keluar gas. Bagian ini
dinamai ‘Fuel Cup’
Note : Langkah ini tidak perlu bila menggunakan sistem Slit*
[10] Dari sisa kaleng pertama (karena sisa potongannya lebih
rapi), buat tanda seperti pada langkah no.5 dan no.6. Kali ini setinggi 3,5cm
(35mm). Gunting kaleng secara vertikal, lalu membelok mengikuti tanda yang
telah dibuat. Setelah selesai, ukur dan potong seperti tampak pada gambar.
Perhatikan 3 lubang yang harus dibuat. Bagian ini dinamai ‘Inner Wall’.
Lingkarkan dan sambungkan Inner Wall pada bagian Slit* (ingat, ini untuk
diameter tonjolan 48mm)
[11] Susun Burner, Inner Wall, dan Fuel Cup. Masukkan Inner Wall
pada cerukan tonjolan dalam Burner. Lalu pasangkan Fuel Cup dalam Burner.
Rapatkan hingga Inner Wall masuk pada cerukan tonjolan Fuel Cup. Kompor
selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar